Sri Lanka Bakal Dapat Dana Talangan Tahap Pertama US$ 330 Juta dari IMF

Sri Lanka akan mendapatkan dana talangan atau bailot tahap pertama dari Dana Moneter Internasional atau IMF senilai US$ 330 juta (sekitar Rp 5 triliun) pada hari ini, Kamis, 23 Maret 2023.
IMF telah menyetujui pemberian dana talangan pada Sri Lanka senilai US$ 2,9 miliar (sekitar Rp 44,2 triliun) pada Senin, 20 Maret 2023.
IMF pada Selasa, 21 Maret 2023 mengatakan bahwa paket pertama bailout diperkirakan diberikan pada dua hari ke depan.
Beda Data Angka Kemiskinan Ekstrem RI dan Bank Dunia, Ekonom: 0 Persen pada 2024 Tidak Mudah Kepala Misi Senior IMF untuk Departemen Sri Lanka, Asia dan Pasifik, Peter Breuer mengatakan bahwa kesinambungan utang adalah salah satu kriteria utama bagi IMF untuk menyetujui bailout.
“Pencairan Sri Lanka dari paket bailout akan dikaitkan dengan tinjauan setiap enam bulan.
IMF tidak menetapkan target pertumbuhan apa pun, tetapi telah menetapkan kisaran inflasi 12 persen hingga 18 persen untuk dicapai negara itu pada akhir tahun 2023,” kata Breuer, Selasa.
Penyetujuan bailout dari IMF diharapkan bisa mengkatalisasi dukungan tambahan hingga US$ 3,75 miliar (sekitar Rp 57,2 triliun) dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, dan pemberi pinjaman lainnya.
Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan bahwa program tersebut akan memungkinkannya mengakses pendanaan keseluruhan hingga US$ 7 miliar (sekitar Rp 106,2 triliun).
Kepala BKKBN Sebut Anak Stunting Tak Bisa Jadi TNI dan Polisi, Ini Sebabnya “Sri Lanka tidak lagi dianggap bangkrut oleh dunia.
Fasilitas pinjaman berfungsi sebagai jaminan dari komunitas internasional bahwa Sri Lanka memiliki kapasitas untuk merestrukturisasi utang dan melanjutkan transaksi secara normal,” kata Wickremesinghe dalam pernyataan videonya.
Sementara itu, data menunjukkan harga eceran Sri Lanka telah berkurang dari puncak tahun lalu, tetapi masih melayang di atas 53 persen pada Februari.
Ekonom senior di Moody’s Analytics, Katrina Ell, mengatakan bahwa Sri Lanka masih akan melalui jalan yang sulit.
“Kita perlu mengingat bahwa ini masih akan menjadi jalan yang sulit tidak peduli berapa banyak dana atau dukungan potensial yang diberikan ke Sri Lanka.
Pada akhirnya, mereka harus berhasil mengatasi beberapa masalah sistemik dalam hal manajemen ekonomi, manajemen fiskal,” ujarnya.
REUTERS | ANTARA Pilihan Editor: Jalan Tol Jadi Favorit Saat Arus Mudik, MTI: Pemudik Bisa Pilih Jalur Alternatif Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini